Tata Letak Komponen Komputer
1. Konfigurasi Motherboard
Konfigurasi motherboard,
dikenal juga sebagai pengaturan sistem hardware, adalah hal yang sangat
penting. Konfigurasi motherboard membutuhkan hal-hal berikut:
• memasang CPU
• memasang heat sink dan kipas
• memasang RAM
• menghubungkan kabel power
supply pada konektor listrik motherboard dan sambungkan berbagai konektor
lainnya pada switch (pengatur) yang tepat serta lampu status pada panel depan
case.
• Mengeset BIOS sistem
2. Mengkonfigurasi Konektor
Mengetahui peta lokasi
memungkinkan konfigurasi motherboard yang tepat untuk konfigurasi
(penyusunan/pengaturan) case dan lampu motherboard pada bagian depan panel
case, yang juga disebut bezel atau faceplate (lempengan muka). Untuk pengaturan
disket, selalu ingat bahwa garis berwarna pada kabel data adalah pin 1.
Konektor yang lebih modern sebagian besar ‘dikunci’ dengan sebuah pin yang
hilang ataupun konektor yang tersumbat, sehingga tidak mungkin melakukan
kesalahan dalam pemasangan. Kebanyakan, kabel berwarna pada kabel listrik
adalah positif sementara kabel berwarna putih atau hitam sebagai ground atau
negatif. Konektor I/O umumnya mengikuti konvensi standar industri. Informasi
yang lebih lanjut dapat diperoleh dari buku panduan motherboard.
3. Mengkonfigurasi BIOS

4. Mengkonfigurasi Prosesor
Motherboard harus dikonfigurasi berdasarkan frekuensi
processor yang akan dipasang. Pengaturan ini berbeda untuk setiap tipe
motherboard dan prosesor. Semua spesifikasi berasal dari pabrik dan dapat
ditemukan pada buku petunjuk yang disertakan bersama dengan produk. Secara
khusus, buku panduan motherboard akan menjelaskan bagaimana CPU dengan
frekuensi bus dihubungkan. Pastikan bahwa CPU yang digunakan mendukung
kecepatan bus serta kecepatan clock CPU. Kenyataan bahwa motherboard sesuai
dengan semua kecepatan, tidak berarti bahwa CPU tersebut mampu menjalankan
semua perbedaan/variasi yang dapat dikonfigurasi.
5. Jumper
Jumper pada sebuah komputer sebenarnya adalah connector
(penghubung) sirkuit elektrik yand digunakan untuk menghubungkan atau memutus
hubungan pada suatu sirkuit. Jumper juga digunakan untuk melakukan setting pada
papan elektrik seperti motherboard komputer.
Fungsi Jumper ini dalam
komputer digunakan untuk menyeting perlengkapan komputer sesuai dengan
keperluan. Pada saat ini penyettingan lewat Jumper sudah mulai berkurang
penggunaannya. Sebab, semua fungsi setting saat ini sudah menggunakan outo
setting sehingga memudahkan pengguna atau perakit komputer untuk tidak banyak
menggunakan Jumper.
Jumper pada komputer biasanya
digunakan pada Motherboard, Harddisk dan Optical Disk, dan pada beberapa VGA
Card tertentu.
6. Jumper pada Motherboard
a. Jumper Clear CMOS
Jumper CMOS biasanya terletak
di dekat Baterai CMOS. Biasanya terdapat 3 kaki (pin) pada jumper ini.
Fungsinya adalah untuk menyimpan dan me-reset CMOS (sebuah IC program pada
Motherboard) pada posisi default (Setting Awal/Pabrik).
Biasanya pada pin ke 1 dan 2
bila dihubungkan dengan sebuah Jumper maka CMOS pada posisi normal akan
menyimpan setiap settingan yang kita ubah pada CMOS/BIOS. Dan bila Jumper kita
ubah pada posisi 2 dan 3, maka komputer akan kembali pada posisi default.
Jika kita melakukan setting
yang salah terhadap CMOS/BIOS maka jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan
komputer tidak bisa hidup, maka dengan melakukan Clear CMOS komputer akan
kembali ke posisi awal sebelum kita melakukan perubahan pada CMOS/BIOS.
Begitu pula Jumper Clear CMOS
ini bisa digunakan bila komputer tidak bisa menyala akibat kita lakukan
perubahan pada hardware, misalnya processor, tetapi karena CMOS/BIOS telah
menyimpan setting pada komputer yang lama dan tidak mampu membaca processor
yang baru saja anda gantikan maka jumper bisa digunakan.
Jumper ini juga digunakan bila pengguna lupa pada password
yang digunakan pada BIOS. Dengan melakukan Clear CMOS, maka password yang
dibuat akan hilang dengan sendirinya.
b. Jumper Bus Clock/Bus Speed
Jumper ini berfungsi untuk
menyeting Bus Clock pada processor. Pada saat ini, hampir bisa dibilang jumper
ini jarang digunakan. Fungsi setting yang tadinya diatur oleh jumper sekarang
sudah dibuat outo atau bisa disetting lewat BIOS.
Pada gambar diatas adalah salah
satu contoh dari komputer Pentium I, yang terdiri dari Bus 50, 55, 60, 66 dan
75. Bus ini terdapat pada processor. Disetiap Bus yang kita pilih, ada petunjuk
mengenai penggunaan jumpernya.
c. Jumper Bus Ratio
Seperti halnya jumper Bus Clock/FSB, jumper ini pun bisa
dibilang sudah tidak dipergunakan kembali. Jumper ini adalah ratio perkalian
dari processor. Misalnya processor Pentium I 133 MHz dengan Bus/FSB 66, maka
Rationya adalah 2x. Maka kita melakukan setting sesuai dengan petunjuk yang
terdapat pada keterangan baik di Motherboard maupun buku manual.
d. Jumper VGA
Jumper ini biasanya terdapat
pada Motherboard yang menyediakan VGA onboard beserta Slot VGA sebagai
tambahan. Jumper, biasanya terdiri dari 3 kaki/pin yang digunakan untuk memilih
apakah yang digunakan VGA onboard nya atau Slot VGA. Sama sepert jumper bus
clock, jumper ini sudah jarang dipergunakan dan diganti dengan outo setting,
sehingga tanpa melakukan setting apapun, VGA akan memilih sendiri yang mana
yang dipergunakan.
e. Jumper AudioJumper Sound,
adalah
jumper yang dipergunakan untuk mengaktifkan suara. Jumper ini biasanya
terdiri dari 10 pin berjejer dengan pin nomor 8 kosong. Jika pengguna
mengaktifkan Audio di depan Casing, maka otomatis, soket Audio di casing telah
mengaktifkan jumper Audio ini. Tapi bila tidak, persiapkan sebuah jumper untuk
menghubungkan pin nomor 5 dan 6, juga pin nomor 9 dan 10, sebab bila tidak
suara tidak akan keluar sekalipun driver telah masuk. Dan kejadian ini sering
terjadi dimana Audio tidak bisa terdengar dan orang yang tidak mengerti akan kebingungan dan mengira Sound
onboard dari Motherboard anda mati.
f. Jumper USB Power
Jumper ini ada di hampir semua
Motherboard yang memiliki USB Socket. Jumper ini terdiri dari 3 kaki/pin. Jika
tidak dipasang, maka USB anda tidak akan berfungsi. Jika di pasang pada salah
satu kaki, misalnya pin 1 dengan pin 2 atau pin 2 dengan pin 3, maka akan punya
pengaruh yang berbeda. Yang satu tidak akan bisa mengaktifkan USB di DOS.
g. Jumper Memory/RAM
Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang memiliki
fasilitas 2 jenis Slot memory, misalnya Motherboard yang memiliki slot memory
SDRAM dan DDR1, atau DDR1 dengan DDR2, maka untuk memilih salah satu slot
diperlukan setting jumper memory.
h. Jumper pada Harddisk atau Optical Disk (CD ROM, DVD, dll)
Jumper pada Harddisk dan
Optikal Disk biasanya untuk menentukan status pada harddisk atau optical disk.
Status pada harddisk/optical disk apakah akan dijadikan Master atau Slave.
Hal ini penting di perhatikan
melakukan tandem (penggabungan harddisk dengan harddisk, atau harddisk dengan
optical disk pada satu kabel). Bila status sama-sama master, maka keduanya
tidak akan terdeteksi oleh Motherboard. Karena itu yang satu harus menjadi
Master dan yang satu menjadi Slave.
Pada Motherboard tertentu,
status Slave pada harddisk tunggal (tanpa melakukan tandem) tidak akan dapat di
deteksi oleh Motherboard.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar